Apa yang pertama kali kepikiran waktu kamu denger na ma Braga? Jika pertanyaan ini diajukan beberapa tahun lalu saat saya masih kuliah atau bahkan mungkin beberapa hari lalu, yang akan saya jawab adalah Landmark dan Pameran Komputer. Yup..hehe….untuk orang seperti saya yang biasa mencari cari (Cuma cari yah..g pake beli..) harga komputer dan peripheral lainnya rasanya pantas jawaban itu yang muncul.
Tapi hari minggu 28/3 lalu temen-temen dari Komunitas ALEUT menambahkan pengetahuan baru pada saya bahwa Braga bukan sekedar Landmark dan Pameran Komputer.Di hari itu saya diajak untuk melihat braga tidak hanya di masa itu tapi juga melihat melalui lorong waktu (cie…lebay euy..). Perjalanan dimulai dari gedung merdeka menuju titik BDG 0 km (tempat yang dari dulu saya pengen foto2 disana..hehe..alhamdulillah kesampaian) Hotel Preanger, Savoy Homan, De Vries (g tau yang bener nuisnya kaya gimana) dan tempat lain sepanjang jalan Braga yang kemudian berakhir di Taman Kota dan berlanjut dengan tour Keililing Indonesia, mengitari pulau-pulau (baca:jalan-jalan pulau) di Indonesia.
Setiap berhenti di suatu tempat temen-temen aleut dengan rendah hati dan tidak sombong berkenan menjelaskan sekelumit tentang sejarah tempat itu. Gak banyak yang saya ingat..karena saya bukan orang yang pandai mengingat…hehe…
Mari Kita lihat apa yang saya ingat??!!
Pertama..Terdapat 3 mazhab dalam penamaan jalan Braga..Ada yang menyebutkan bahwa nama Braga berasal dari kata Baraga yang kurang lebih artinya aliran sungai..katanya karena jalan ini mengikuti aliran sungai cikapundung..Ada pula yang menyebutkan bahwa nama Braga berasal dari nama grup Tonil (katanya sejenis drama gitu) yang selalu melintasi jalan yang sekarang bernama braga..dan versi ketiga adalah………ups..saya lupa lagi..hehe….
Kedua.yang saya ingat adalah nama dua orang arsitek yang banyak mendapat proyek pada masa itu yaitu Albers dan Schoemaker (lagi-lagi g tau cara nulisnya).Masing-masing punya ciri khas…dan ternyata setelah saya Tanya om Google ternyata salah satu diantara mereka adalah juga arsitek Isola. Gedung rektorat @ kampus ku tercinta UPI Bandung.
Ketiga. Societet d Concordia..itu adalah nama tempat hang-outnya para preanger planters (kalo g salah artinya pengusaha perkebunan / tanaman di priangan) sekarang itu kalo g salah adalah gedung merdeka (ato yg deket gedung merdeka gtu ya..he,..) di pintu tempat ini bertuliskan 3 kata yang berujung En..yang artinya Pribumi dan An**** dilarang Masuk. Mohon maaf demi kenyamanan yang baca jing nya terpaksa saya sensor….
Keempat…Saya g terlalu hapal semua ceritanya..jadi daripada salah lebih baik Tanya-tanya aja sama temen-temen ALEUT biar g salah.
Intinya adalah pada hari itu saya mendapat pengetahuann yang tidak pernah saya dapat di bangku sekolah (karena seingat saya yang ada di bangku sekolah adalah tulisan I loveyou yang ditukis dengan tipe x ,dan juga rumus2 matematika). Dan belajar menghargai sejarah. Di masa lalu bangsa kita dijajah, dibeda-bedakan, dianggap rendah. Dan kini kita menjajah diri kita sendiri dengan tidak menghargai budaya yang kita miliki. Hayoh..betul kan?!Kita bereaksi keras terhadap klaim bangsa asing terhadap budaya Indonesia . tapi apa yang kita lakukan?Sudahkah kita menghargai budaya kita?!Taukah kita akan budaya bangsa kita?! Saya bukan orang yang paham akan budaya daerah saya.karena itulah saya belajar..setidaknya berkenalan….
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Easus Partition Manager:Software Partisi Hardisk Gratis
Drive C anda menipis? Salah setting partisi saat install windows? Ga perlu kuatir, dengan software partisi hardisk gratis ini semua bisa dia...
-
PTF 10043 12 Watts, 1.9–2.0 GHz GOLDMOS® Field Effect Transistor INTERNALLY MATCHED Performance at 2.0 GHz, 26 Volts - Output Power = 12...
-
Drive C anda menipis? Salah setting partisi saat install windows? Ga perlu kuatir, dengan software partisi hardisk gratis ini semua bisa dia...
-
BLOG atau lengkapnya weblog, adalah sebuah aplikasi web yang memuat secara periodik tulisan-tulisan (posting) pada sebuah webpage umum. Post...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar